Kisah Media Argentina yang Beri Sindiran Pedas kepada Kota di Indonesia, Presiden FIFA Beri Pembelaan: Negara yang Indah!

KISAH media Argentina, Sol Play 91.5, yang pernah menyindir kota penyelenggara Piala Dunia U-17 2023 akan diulas Okezone. Medio Juni 2023, Sol Play 91.5 pernah melempar pernyataan pedas.

Sol Play 91.5 menyebut Jakarta yang menjadi kota penyelenggara laga Timnas Indonesia vs Timnas Argentina di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Senin 26 Juni 2024 segera tenggelam.

(Media Argentina memberi sindiran pedas kepada Jakarta. (Foto: Sol Play 915)

“Jakarta Tenggelam: Masalah rumit di ibu kota Indonesia yang menjadi tempat laga Timnas Argentina bermain Senin ini,” tulis judul yang dimuat Sol Play 91.5.

“Jakarta, kota terpadat keempat di planet bumi dengan lebih dari 10 juta jiwa penduduk. Masa depan Jakarta adalah menghilang di bawah perairan Laut Jawa, menggantung di Samudera Hindia. Tercatat, permukaan tanah di Jakarta turun 25 sentimeter di setiap tahunnya karena penggunaan air tanah yang berlebihan,” lanjut laporan tersebut.

Berdasarkan ulasan di atas, Sol Play 91.5 seperti memberi stigma yang buruk kepada Indonesia, khususnya Jakarta. Jakarta dianggap sebagai kota yang kumuh karena dipadati banyak orang.

Namun, presiden FIFA Gianno Infantino seakan memberi pembelaan beberapa bulan setelahnya. Medio November 2023, Gianni Infantino menegaskan Indonesia yang dipercaya sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023 sebagai negara yang indah.

"Piala Dunia U-17 FIFA, sebuah turnamen yang mempertemukan para bintang sepakbola masa depan akan dimulai di negara indah Indonesia!" tulis presiden FIFA Gianni Infantino di akun Instagram-nya.

(Gianni Infantino saat memuji Indonesia jelang penyelenggaraan Piala Dunia U-17 2023)

Ini bukan yang pertama Gianni Infantino menyebut Indonesia sebagai negara yang indah. Pria berdarah Italia ini juga pernah mengungkap yang sama sebelumnya.

Sekarang harapannya, FIFA terus membantu perkembangan sepakbola Indonesia. Bukan hanya dari segi pengembangan infrastruktur, namun transfer ilmu dari para pakar mereka kepada pelaku sepakbola Indonesia.