MALANG - Dokter berinisial AYP terduga pelaku pelecehan seksual akan diperiksa polisi pekan depan. AYP sudah diberikan surat pemanggilan oleh tim Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Malang Kota.
Kasi Humas Polresta Malang Kota Ipda Yudi Risdiyanto membenarkan, pihaknya sudah mengirimkan surat pemeriksaan ke AYP. Rencananya pemeriksaan diagendakan pekan depan, terkait laporan dua korban terduga pelecehan seksual oleh AYP.
"Untuk agenda minggu depan kita agendakan memanggil terduga terlapor atau dokter, untuk kita mintai keterangan terkait laporan dugaan pelecehan di rumah sakit swasta di Kota Malang," ucap Yudi Risdiyanto, saat dikonfirmasi pada Sabtu (26/4/2025).
Ia menyebut, pemanggilan AYP ke Polresta Malang Kota masih sebagai saksi dan belum sebagai tersangka, karena kapasitasnya sebagai terlapor dari dua korban berinisial QAR (31) warga Sukabumi, yang tinggal di Bandung dan ADE (30) warga Malang.
"Pemanggilan sebagai saksi, dan nantinya kita perdalam keterangan dari saksi terduga terlapor. Surat pemanggilan sudah kita layangkan untuk tanggal kita infokan lebih lanjut. Pemanggilan tersebut sebagai pemeriksaan awal terhadap terduga terlapor," jelasnya.
Sejauh ini tim Satreskrim Polresta Malang juga sudah memintai satu saksi kembali, jadi total ada tiga saksi yang dimintai keterangan selain pegawai rumah sakit berinisial AK, dan satu orang teman QAR yang saat itu menjenguk di rumah sakit.
"Sekarang sudah tiga saksi yang kami periksa," tandasnya.
Perkara dugaan pelecehan seksual oleh oknum dokter berinisial AYP di RS Persada, Malang, menjadi perhatian publik. Tindakan ini terungkap berkat satu terduga korban berinisial QAR (31) bersuara di media sosial (medsos) Instagram @qorryauliarachmah, yang mengaku menjadi korban pelecehan seksual oknum dokter di rumah sakit swasta di Kota Malang.
Terduga korban saat itu dirawat inap di Ruang Alamanda, RS swasta tersebut pada Selasa 27 September 2022 lalu didatangi seorang dokter berinisial AYP. Dokter yang ditemuinya di ruang IGD itu lantas masuk ke ruangan rawat inapnya.
Korban lantas diminta oleh terduga dokter ini membuka pakaian kimono yang didapat dari rumah sakit dengan alasan memeriksa kesehatannya, meski dokter yang bertugas bukanlah AYP.
Terduga pelaku juga sempat mendokumentasikan foto bagian tubuh sensitifnya dengan ponselnya, tapi oknum dokter itu beralasan ia hanya berkomunikasi dengan temannya melalui aplikasi WhatsApp. Korban juga sempat diperiksa di area sekitar dadanya cukup lama dengan stetoskop, dalam keadaan terbuka.
Hingga kini sudah ada dua orang terduga pasien yang melaporkan dugaan pelecehan seksual oknum dokter berinisial AYP ke unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Malang Kota. Selain QAR, satu terduga korban lainnya yakni ADE (30), yang terbaru laporan pada Selasa (22/4/2025).