Keliling 3 Pabrik Hyundai, Intip Proses Pembuatan Baterai hingga Jadi Mobil Listrik

img-redaksi Erha Aprili Ramadhoni
Kamis 15 Mei 2025 10:42 WIB
img-thumb
Keliling 3 Pabrik Hyundai, Intip Proses Pembuatan Baterai hingga Jadi Mobil Listrik (Okezone/Erha A Ramadhoni)
A
A
A

JAKARTA - merupakan produsen yang pertama kali memasarkan mobil listrik di Indonesia. Produsen asal Korea Selatan (Korsel) itu pun telah berinvestasi di Indonesia dengan mendirikan 3 pabrik untuk mendukung kendaraan elektrifikasi.

1. Keliling 3 Pabrik Hyundai

Redaksi Okezone berkesempatan berkunjung ke 3 pabrik Hyundai, yaitu Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) dan Hyundai Energy Indonesia (HEI) di Cikarang serta HLI Green Power (HLI) di Karawang pada Rabu (14/5/2025). Ketiganya sebagai rangkaian ekosistem produksi kendaraan listrik.

Di sana, redaksi melihat jalannya proses pembuatan mobil listrik. Ini mulai dari pembuatan baterai, pemasangan baterai, perakitan, hingga menjadi mobil listrik. 

President Director PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, Bong Kyu Lee mengatakan, Hyundai dikenal dengan lini EV yang menawarkan kualitas premium, teknologi tinggi, dan performa mumpuni. 

Pembuatan baterai mobil listrik di pabrik HEI (Dok Hyundai)

"Ini tak terlepas dari komitmen kami dalam menjamin kegiatan produksi yang presisi dan inovatif. Seluruh teknisi kami pun telah melalui uji kompetensi yang ketat untuk memastikan setiap kendaraan sampai di tangan konsumen dengan standar kualitas dan keamanan terbaik," ujarnya di Karawang.

Pabrik pertama yang disambangi adalah HLI Green Power. Pembuatan baterai mobil listrik dikerjakan di sana. Ini mulai dari mengolah bahan mentah, hingga menjadi sel baterai. 

Chief Executive Officer PT HLI, Ki Chul Hong mengatakan, kualitas kendaraan listrik sangat ditentukan oleh baterainya.

"Maka dari itu, HLI Green Power berkomitmen untuk menjalankan proses produksi berstandar global untuk menghasilkan sel baterai terbaik untuk kendaraan listrik Hyundai. Produksi sel baterai secara lokal ini juga merupakan bentuk dukungan terhadap upaya pemerintah dalam meningkatkan daya saing Indonesia dalam membangun industri kendaraan listrik," tuturnya.

2. Produksi 120 Ribu Sel Baterai 

Dalam sehari, pabrik ini mampu memproduksi 120 ribu sel dengan kapasitas maksimal produksi 32.640.000 sel per tahun. Sel baterai yang dibuat di pabrik itu mayoritas untuk ekspor. Komposisinya, 98 persen untuk ekspor ke Korea Selatan dan India, dan 2 persen untuk domestik. 

Pabrik kedua yang dikunjungi adalah HEI. Di pabrik ini, sel baterai yang sudah jadi kemudian dirakit. Terdapat dua proses di fasilitas ini, yakni Battery Modul Assembly (BMA) untuk memproses sel baterai ke modul, dan Battery System Assembly (BSA) yang siap dipasang ke paket baterai. 

“HEI bertanggung jawab untuk memastikan penyusunan modul dan sistem baterai yang sesuai standar serta melakukan pengujian ketat terhadap setiap unit baterai,” ujar President Director Hyundai Energy Indonesia, Chang Oug Hong.

Seluruh proses ini memakan waktu sekitar 30 menit, dari lempengan sel baterai hingga menjadi satu paket sistem baterai untuk dipasangkan ke mobil listrik. Proses ini membuat produksi mobil listrik menjadi lebih cepat dan efisien.

Perakitan mobil Hyundai di pabrik HMMI (Okezone/Erha A Ramadhoni)

3. Perakitan Mobil

Pabrik terakhir yang disambangi adalah HMMI. Di sana, ada lima model yang dirakit, yaitu Stargazer, Creta, Kona Electric, Ioniq 5, dan Santa Fe.

Seluruh kegiatan operasional pabrik telah berstandar internasional, termasuk di area produksi utama, mulai dari press shop, body shop, paint shop, engine shop, hingga assembly shop.

Di HMMI, saat ini hanya ada satu jalur produksi yang digunakan untuk merakit kendaraan konvensional (ICE) maupun kendaraan listrik. Namun, ada satu spot khusus untuk memasang baterai kendaraan listrik yang juga akan dilewati oleh kendaraan konvensional.
 

See original source
link link link link
Berita Terkait