JAKARTA - mengembangkan portofolio produk di segmen non-bahan bakar dan pelumas. Shell memperluas bisnis ke industri kosmetik.
Managing Director Shell Indonesia Andri Pratiwa menyatakan produk baru ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan produsen kosmetik.
Menurutnya Shell melihat peluang pertumbuhan di industri kosmetik yang mencatat laju dobel digit, dengan peningkatan jumlah pelaku usaha sekitar 20% per tahun.
“Industri kosmetik tumbuh sangat baik. Ini bentuk kontribusi kami terhadap pasar di Indonesia,” kata Andri dalam konferensi pers di Jakarta dikutip, Kamis (15/5/2025).
Shell memasarkan produk ini dengan skema business to business (B2B), menyasar produsen kosmetik lokal maupun global.
Dia menambahkan produk ini diformulasikan menggunakan teknologi Gas-to-Liquids (GTL), yang mengubah gas alam menjadi molekul sintetis murni.
“Gas alam punya peran penting dalam transisi energi. Kami manfaatkan teknologi GTL untuk menghadirkan Shell Silk Alkane,” pungkasnya.