JAKARTA - Pengacara kondang turut menanggapi pernyataan kontroversial Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin yang belakangan sedang viral.
Dalam pernyataan yang beredar, Menkes menyebut bahwa pria dengan ukuran celana jeans 33-34 berisiko lebih tinggi meninggal muda.
Tak tinggal diam, Hotman Paris menyindir dengan nada khasnya: “Tega banget kau!”
Pernyataan Menkes Budi Gunadi mencuat saat ia menjelaskan tentang pentingnya menjaga berat badan untuk mencegah risiko penyakit tidak menular seperti jantung dan diabetes.
Ia menyebutkan bahwa pria dengan ukuran lingkar pinggang 90 cm ke atas, setara dengan ukuran celana jeans 33-34, sehingga memiliki risiko tinggi untuk "cepat menghadap Allah".
Pernyataan ini langsung mengundang berbagai tanggapan dari masyarakat, sebagian merasa teredukasi, namun tak sedikit pula yang menilai pilihan kata Menkes terlalu vulgar atau menakut-nakuti.
Melalui akun Instagram pribadinya, Hotman Paris mengunggah tangkapan layar berita terkait pernyataan Menkes. Dalam unggahan tersebut, ia menuliskan caption pendek namun penuh sindiran, “Tega banget kau!”.
Unggahan itu langsung ramai dikomentari warganet. Banyak yang merasa sindiran Hotman mewakili suara hati para pria yang memang memiliki ukuran celana jeans di kisaran 33-34, termasuk, kemungkinan besar, dirinya sendiri.
Kolom komentar unggahan Hotman Paris dipenuhi respons beragam. Tak sedikit pula yang memuji Hotman Paris karena membawakan isu serius ini dengan cara jenaka, tanpa mengabaikan substansi pesannya.
“Wah, saya langsung cek celana, Pak Hotman ????” kata salah satu netizen.
“33-34 itu ukuran paling umum loh… masa iya semuanya disuruh siap-siap?” timpal netizen lain.
“Tapi agak bener juga sih, cuma kok nyeremin amat bahasanya, Pak Menkes…” ujar netizen selanjutnya.
Sebenarnya, apa hubungan antara ukuran celana jeans dan risiko kesehatan?
Menurut data Kementerian Kesehatan RI, lingkar pinggang ideal pria sebaiknya di bawah 90 cm, dan untuk wanita di bawah 80 cm. Lingkar pinggang yang melebihi angka tersebut dapat menjadi indikator obesitas sentral, yang berisiko tinggi terhadap penyakit seperti:
* Diabetes tipe 2
* Hipertensi
* Penyakit jantung koroner
* Stroke
Ukuran celana jeans memang bisa menjadi patokan kasar, meski tidak sepenuhnya akurat karena tiap merek bisa memiliki standar ukuran berbeda.
Sebelumnya, dalam sebuah acara di Jakarta pada 14 Mei 2025, Budi menyoroti bahwa pria yang mengenakan celana jeans dengan ukuran di atas 32 atau 33 kemungkinan besar mengalami obesitas, yang dapat meningkatkan risiko penyakit serius seperti jantung dan stroke.
“Pokoknya laki-laki kalau beli celana jeans masih di atas 32-33 ... ukurannya berapa celana jeans? 34-33, sudah pasti ob (obesitas)," kata Menkes di Rusun Tanah Tinggi, Jakarta Pusat, Rabu (14/5/2025).
Budi menjelaskan bahwa ukuran celana jeans dapat menjadi indikator sederhana untuk menilai kondisi kesehatan seseorang, khususnya terkait obesitas.
Ia menekankan bahwa obesitas dapat mempercepat kematian, bukan sebagai bentuk body shaming, melainkan sebagai peringatan akan pentingnya menjaga berat badan ideal.
“Itu menghadap Allah-nya lebih cepat dibandingkan yang celana jeansnya 32. Saya bukannya body shaming, tapi emang artinya begitu,” lanjutnya.
Beliau juga menekankan pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin, termasuk tekanan darah, kadar gula, fungsi ginjal, dan kolesterol, untuk mendeteksi dini potensi penyakit.
Dengan demikian, masyarakat diharapkan dapat hidup sehat dan panjang umur tanpa menderita penyakit kronis yang dapat dicegah.