PEBULUTANGKIS Rian Agung Saputro, nama yang akrab bagi penggemar bulu tangkis Indonesia, memiliki kisah unik di balik karier profesionalnya. Mantan rekan duet Mohammad Ahsan ini tidak hanya dikenal karena prestasinya di lapangan, tetapi juga karena hijrah spiritualnya dan kini menjadi sosok penganut Islam yang taat, memberikan siraman rohani di luar lapangan.
Para pencinta bulu tangkis tentu mengenal Mohammad Ahsan, salah satu ganda putra terbaik Indonesia. Ahsan terkenal sebagai pasangan abadi Hendra Setiawan (The Daddies) sejak 2012. Namun, dalam perjalanannya, Ahsan sempat berduet dengan beberapa atlet lain, salah satunya adalah Rian Agung Saputro.
Rian dan Ahsan dipasangkan dalam dua kesempatan pada medio 2017. Meskipun singkat, partnership ini menghasilkan capaian impresif. Mereka berhasil meraih podium tertinggi di ajang China International Challenge dan puncaknya adalah meraih medali perak di Kejuaraan Dunia 2017.
Saat ini, di tahun 2025, Ahsan dan Hendra Setiawan telah pensiun. Berbeda dengan Ahsan, Rian Agung justru masih aktif bermain.
Rian Agung tercatat mengikuti beberapa turnamen bersama pasangan berbeda. Bersama Emanuel Randhy, Rian terhenti di babak 32 besar Indonesia Masters I 2025 dan 16 besar Indonesia International Challenge 2025. Kemudian, saat berpasangan dengan Gabriel Christopher di Canada Open 2025, ia hanya mampu mencapai babak 32 besar.
Di luar ketatnya persaingan bulu tangkis, Rian Agung Saputro adalah sosok yang sangat taat kepada ajaran agamanya, Islam. Sejak menikah dengan Mega Mustika pada tahun 2017 dan dikaruniai dua orang anak, Rian menjalani kehidupan sehari-hari dengan menyeimbangkan dunia olahraga dan spiritual.
Ketaatan Rian tidak hanya ditunjukkan dalam kehidupan pribadinya. Ia kini aktif memanfaatkan media sosial sebagai platform untuk menyebarkan kebaikan. Rian Agung Saputro tak letih memberikan siraman rohani dan kerap mengingatkan para pengikutnya tentang pentingnya beramal.
Kisah hijrah Rian Agung Saputro ini menunjukkan bahwa prestasi di dunia olahraga dapat berjalan beriringan dengan kedalaman spiritual. Ia menjadi inspirasi bagi banyak orang, membuktikan bahwa identitas sebagai atlet profesional dapat diperkaya dengan ketaatan agama dan kegiatan dakwah yang positif.